Rabu, 23 Maret 2011

Artikel islami

PINTU-PINTU MASUKNYA SYETAN


Hati manusia bagaikan benteng sedangkan syetan adalah musuh yang senantiasa mengintai untuk menguasai benteng tersebut. Kita tidak bisa menjaga benteng kalau tidak melindungi atau menjaga/menutup pintu-pintu masuknya syetan ke dalam hati. Kalau kita ingin memiliki kemampuan untuk menjaga pintu agar tidak diserbu syetan, kita harus mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan syetan sebagai jalan untuk menguasai benteng tsb. Melindungi hati dari gangguan syetan adalah wajib oleh karena itu mengetahui pintu masuknya syetan itu merupakan syarat untuk melindungi hati kita maka kita diwajibkan untuk mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan jalan untuk menguasi hati manusia.
Pintu tempat masuknya syetan adalah semua sifat kemanusiaan manusia yang tidak baik. Berarti pintu yang akan dimasuki syetan sebenarnya sangat banyak, Namun kita akan membahas pintu-pintu utama yang dijadikan prioritas oleh syetan untuk masuk menguasai manusia. Di antara pintu-pintu besar yang akan dimasuki syetan itu adalah:
1. Marah
Marah adalah kalahnya tentara akal oleh tentara syetan. Bila manusia marah maka syetan bisa mempermainkannya seperti anak-anak mempermainkan kelereng atau bola. Orang marah adalah orang yang sangat lemah di hadapan syetan.
2. Hasad
Manusia bila hasud dan tamak menginginkan sesuatu dari orang lain maka ia akan menjadi buta. Rasulullah bersabda:” Cintamu terhadap sesuatu bisa menjadikanmu buta dan tuli” Mata yang bisa mengenali pintu masuknya syetan akan menjadi buta bila ditutupi oleh sifat hasad dan ketamakan sehingga tidak melihat. Saat itulah syetan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke hati manusia sehingga orang itu mengejar untuk menuruti syahwatnya walaupun jahat.
3. Perut kenyang
Rasa kenyang menguatkan syahwat yang menjadi senjata syetan. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Iblis pernah menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya bin Zakariyya a.s. Beliau melihat pada syetan beberapa belenggu dan gantungan pemberat untuk segala sesuatu seraya bertanya. Wahai iblis belenggu dan pemberat apa ini? Syetan menjawab: Ini adalah syahwat yang aku gunakan untuk menggoda anak cucu Adam.Yahya bertanya: Apa hubungannya pemberat ini dengan manusia ? Syetan menjawab: Bila kamu kenyang maka aku beri pemberat sehingga engkau enggan untuk sholat dan dzikir. Yahya bertanya lagi: Apa lainnya? Tidak ada! Jawab syetan. Kemudian Nabi Yahya berkata: Demi Allah aku tidak akan mengenyangkan perutku dengan makanan selamanya. Iblis berkata. Demi Allah saya tidak akan memberi nasehat pada orang muslim selamanya.
Kebanyakan makan mengakibatkan munculnya enam hal tercela:
· Menghilangkan rasa takut kepada Allah dari hatinya.
· Menghilangkan rasa kasih sayang kepada makhluk lain karena ia mengira bahwa semua makhluk sama kenyangnya dengan dirinya.
· Mengganggu ketaatan kepada Allah
· Bila mendengarkan ucapan hikmah ia tidak mendapatkan kelembutan
· Bila ia bicara tentang ilmu maka pembicaraannya tidak bisa menembus hati manusia.
· Akan terkena banyak penyakit jasmani dan rohani
4. Cinta perhiasan dan perabotan rumah tangga
Bila syetan melihat hati orang yang sangat mencintai perhiasan dan perabotan rumah tangga maka iblis bertelur dan beranak dan menggodanya untuk terus berusaha melengkapi dan membaguskan semua perabotan rumahnya, menghiasi temboknya, langit-langitnya dst. Akibatnya umurnya habis disibukkan dengan perabotan rumah tangga dan melupakan dzikir kepada Allah.
5. Tergesa-gesa dan tidak melakukan receck
Rasulullah pernah bersabda: Tergesa-gesa termasuk perbuatan syetan dan hati-hati adalah dari Allah SWT. Allah berfirman: ”Manusia diciptakan tergesa-gesa” dalam ayat lain dditegaskan: “Sesungguhnya manusia itu sangat tergesa-gesa. Mengapa kita edilarang tergesa-gesa? Semua perbuatan harus dilakukan dengan pengetahuan dan penglihatan mata hati. Penglihatan hata hati membutuhkan perenungan dan ketenangan. Sedangkan tergesa-gesa menghalangi itu semua. Ketika manusia tergesa-gesa dalam melakukan kewajiban maka syetan menebarkan kejahatannya dalam diri manusia tanpa disadari.
6. Mencintai harta
Kecintaan terhadap uang dan semua bentuk harta akan menjadi alat hebat bagi syetan. Bila orang memiliki kecintaan kuat terhadap harta maka hatinya akan kosong. Kalau dia mendapatkan uang sebanyak satu juta di jalan maka akan muncul dari harta itu sepuluh syahwat dan setiap syahwat membutuhkan satu juta. Demikianlah orang yang punya harta akan merasa kurang dan menginginkan tambahan lebih banyak lagi.
7. Ta’assub bermadzhab dan meremehkan kelompok lain.
Orang yang ta’assub dan memiliki anggapan bahwa kelompok lain salah sangat berbahaya. Orang yang demikian akan banyak mencaci maki orang lain.
Meremehkan dan mencaci maki termasuk sifat binatang buas. Bila syetan menghiasi pada manusia bahwa taassub itu seakan-akan baik dan hak dalam diri orang itu maka ia semakin senang untuk menyalahkan orang lain dan menjelekkannya.
8. Kikir dan takut miskin.
Sifat kikir ini mencegah seseorang untuk memberikan infaq atau sedekah dan selalu menyeru untuk menumpuk harta kekayaan dan siksa yang pedih adalah janji orang yang menumpuk harta kekayaan tanpa memberikan haknya kepada fakir miskin. Khaitsamah bin Abdur Rahman pernah berkata: Sesungguhnya syaitan berkata: Anak cucu Adam tidak akan mengalahkanku dalama tiga hal perintahku: Aku perintahkan untuk mengambil harta dengan tanpa hak, menginfakkannya dengan tanpa hak dan menghalanginya dar hak kewajibannya (zakat).
Sufyan berkata: Syetan tidak mempunyai senjata sehebat senjata rasa takutnya manusia dari kemiskinan. Apabila ia menerima sifat ini maka ia mengambil harta tanpa hak dan menghalanginya dari kewajiban zakatnya.
9. Memikirkan Dzat Allah
Orang yang memikirkan dzat Allah tidak akan sampai kepada apa yang diinginkannya ia akan tersesat karena akal manusia tidak akan sampai kesana. Ketika memikirkan dzat Allah ia akan terpeleset pada kesyirikan.
10. Suudzon terhadap orang Islam ghibah.
Allah berfirman dalam Surat Al Hujuroot 12 sbb.:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Rasulullah pernah bersabda: Jauhillah tempat-tempat yang bisa memunculkan prasangka buruk.
Kalau ada orang yang selalu suudzdzon dan selalu mencari cela orang lain maka sebenarnya ia adalah orang yang batinnya rusak. Orang mukmin senantiasa mencari maaf dan ampunan tetapi orang munafik selalu mencari cela orang lain.
Itulah sebagian pintu-pintu masuknya syetan untuk menguasai benteng hatinya.
Kalau kita teliti secara mendetail kita pasti tidak akan mampu menghitung semua pintu masuknya syetan ke dalam hati manusia
Sekarang bagiamana solusi dari hal ini? Apakah cukup dengan zikrullah dan mengucapkan “Laa haula wa laa quwwata illa billah”? ketahuilah bahwa upaya untuk membentengi hati dari masuknya serbuan syetaan adalah dengan menutup semua pintu masuknya syetan dengan membersihkan hati kita dari sifat-sifat tercela yang disebutkan di atas. Bila kita bisa memutuskan akar semua sifat tercela maka syetan mendapatkan berbagai halangan untuk memasukinya ia tidak bisa menembus ke dalam karena zikrullah. Namun perlu diketahui bahwa zikir tidak akan kokoh di hati selagi hati belum dipenuhi dengan ketakwaan dan dijauhkan dari sifat-sifat tercela. Bila orang yang hatinya masih diliputi oleh akhlak tercela maka zikrullah hanyalah omongan jiwa yang tidak menguasai hati dan tidak akan mampu menolak kehadiran syetan. Oleh sebab itu Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. ( Al A’raaf 201)
Perumpamaan syetan adalah bagaikan anjing lapar yang mendekati anda. Bila anda tidak memiliki roti atau daging pasti ia akan meninggalkanmu walaupun Cuma menghardiknya dengan ucapan kata. Tapi bila di tangan kita ada daging maka ia tidak akan pergi dari kita walaupun kita sudah berteriak ia ingin merebut daging dari kita. Demikian juga hati bila tidak memiliki makanan syetan akan pergi hanya dengan dzikrullah. Syahwat bila menguasai hati maka ia akan mengusir dzikrullah dari hati ke pinggirnya saja dan tidak bisa merasuk dalam relung hati. Sedangkan orang-orang muttaqin yang terlepas dari hawa nafsu dan sifat-sifat tercela maka ia akan dimasuki syetan bukan karena syahwat tapi karena kelalaian dari dzikrullah apabila ia kembali berdzikir maka syetan langsung takut. Inilah yang ditegaskan firman Allah dalam ayat sebelumnya:
Artinya: Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ( Al A’roof ayat 200)
Dalam ayat lain disebutkan:
Artinya: Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya syaitan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (An Nahl 98-100)
Mengapa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Bila Umar ra. Melewati suatu lereng maka syetan mengambil lereng selain yang dilewati Umar.”? Karena Umar memiliki hati yang bersih dari sifat-sifat tercela sehingga syetan tidak bisa mendekat. Kendatipun hati berusaha menjauhkan diri dari syetan dengan dzikrullah tapi mustahil syetan akan menjauh dari kita bila kita belum membersihkan diri dari tempat yang disukai syetan yaitu syahwat, seperti orang yang meminum obat sebelum melindungi diri dari penyakit dan perut masih disibukkan dengan makanan yang akan dicerna. Taqwa adalah perlindungan hati dari syahwat dan nafsu apabila zikrullah masuk kedalam hati yang kosong dari zikir maka syetan mendesak masuk seperti masuknya penyakit bersamaan dengan dimakannya obat dalam perut yang masih kosong.
Allah SWT berfirman :
Artinya: Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. (Qoof 37)
WAllahu a’lamu bis showab.
___________________________________________
Sumber : Dudung.Net - Penulis : Dr.H. Achmad Satori

Selasa, 22 Maret 2011

maut

Ajal di Ujung Tenggorokan

image
Pernah melihat ajal?
Ajal itu tidak dapat dilihat, hanya dapat dirasa. Tak dapat diraba, hanya dibaca. Tak dapat dirupa, hanya dimakna. Tidak ada satu literatur pun yang sanggup menjelaskan secara gamblang apa itu ajal. Yang pada akhirnya menyerahkan definisi ajal itu kepada Tuhan semata.
Kata ajal memberi kesan bahwa segala sesuatu ada batas waktu berakhirnya, sehingga tidak ada yang langgeng dan abadi kecuali Allah.
(
Pusara Dunia Pengembaraan)
ajal n batas hidup yg telah ditentukan Tuhan, saat mati, janji akan mati: menemui — nya; menghadap (menanti) — nya; sampai — nya;
sebelum — berpantang mati, pb
tidak akan mati sebelum sampai waktunya;
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Ajal sungguh bias, sungguh abstrak.
Tapi bagi Mandhe, ajal itu begitu nyata.


Dia adalah pemuda yang tangguh. Mengharuskan dirinya bangun lebih awal demi mengambil kesempatan mengumandangkan adzan di surau sebelah rumahnya. Lebih tepatnya, surau itulah rumahnya. Sejak kecil hidup diasuh tetangga yang dianggapnya sebagai ibu kandungnya. Kini dia harus hidup sendiri setelah setahun lebih seminggu lalu ibu angkatnya mangkat. Hanya satu hal yang diwarisi dari ibu angkatnya itu: Sapu Lidi.
Dengan demikian sejak setahun lebih seminggu, Mandhe diterima dengan terpaksa sebagai tukang sapu jalanan sebagai ganti ibu angkatnya. Jangan salah, tukang sapu jalanan juga ada seleksinya, lho. Yang diterima adalah mereka yang berbadan kuat, tak peduli berapapun umurnya.
Tukang sapu jalanan adalah bagian dari pasukan kuning, yang sejak tahun 1998 banyak menerima anak putus sekolah seperti Mandhe. Entah kenapa mereka dianggap sebagai sukarelawan yang tak perlu seragam seperti pasukan kuning lainnya. Soal gaji, mereka tidak banyak protes. Topi oranye itulah yang menandakan kebanggaan mereka sebagai pahlawan kebersihan tanpa tanda jasa. Atau, tanpa tanda layak gaji.
Setidaknya itulah cerita Mandhe semenit yang lalu sebelum dia mengalami henti napas.
Kami terlalu sibuk untuk menghiraukan pasien lain. Kami terlalu sibuk memasang intubasi, memberi napas buatan kepada Mandhe, sementara saya terlalu sibuk akan ceritanya yang membayangi pikiran saya. Suaranya yang riang tidak bisa hilang dari telinga saya. Saya memutuskan untuk tidak turun dari atas Mandhe, sambil terus mendengarkan komando, semaksimal mungkin pijat jantung saya tidak boleh lengah.
Mandhe mengalami perdarahan otak. Tanda khas yang dia alami adalah adanya periode bebas-pingsan di antara dua periode pingsan. Menurut yang mengantar, Mandhe sempat mengalami pingsan sebelum dibawa ke rumah sakit. Inilah yang mengharuskan kami melakukan observasi ketat untuk Mandhe selama enam sampai sembilan jam sejak kejadian. Meski dari CT-Scan kepala hanya menunjukkan sedikit perdarahan, kemungkinan besar terjadi perdarahan aktif yang terus-menerus mengisi ruang di kepalanya, sementara ruang kepala selalu dalam volume yang tetap.
Hanya karena alasan tidak punya uang, teman kerjanya menunda mengirim Mandhe ke rumah sakit. Akhirnya Mandhe yang saat itu sadar kembali, mengiyakan. Toh tidak ada luka apapun di sekujur tubuh Mandhe. Satu-satunya alasan Mandhe dan temannya pergi ke rumah sakit adalah karena Mandhe tiba-tiba merasa pusing dan muntah.
Hingga lima menit yang lalu Mandhe masih bisa bercerita banyak meski mulutnya tertutup masker oksigen. Dan sekarang suara riang itu telah hilang bersamaan dengan napasnya.
Tidak ada tangis. Tidak ada senyum. Tidak ada rasa menyesal. Tidak ada yang bersedih. Mandhe tidak punya keluarga di sini untuk menangisinya. Yang ada hanya temannya yang resah bagaimana harus mengantar tubuh Mandhe, kemana kepada siapa?
Kami sebagai tenaga medis tidak boleh terlalu terhanyut dalam suasana seperti ini. Saya pun meninggalkan ruangan, sambil membayangkan kejadian yang menimpa Mandhe: diseruduk motor dari belakang saat dia sedang menyapu jalanan. Sungguh malang.
Salah siapa?
(Setidaknya dia sudah menunaikan kewajibannya saat itu: mengumandangkan adzan, salat subuh, dan menyapu jalanan.)
… .
source gambar: www.khaeroni.net


dari: Hafid Algristian, dr.
HARIKU TELAH TIBA…..
( Ajalku Telah Menjemput )

Hariku telah tiba….

Selamat tinggal semua…….

Saat ini semua sunyi……,begitu sunyi……

Tidak ada lagi…. arti harta…………
Tidak ada lagi.…arti jabatan………
Tidak ada lagi….arti keangkuhan…….
Tidak ada lagi…. arti kesenangan duniawi…….

ya ALLAH…..
Andai….aku diperbolehkan kembali lagi ke
dunia……aku akan …..

Mengikuti….. perintah-MU
dan menjauhi larangan-MU ya ALLAH ……

aku akan rajin beribadah....
aku tidak akan menyakiti hati kedua orang tua….
aku tidak akan menyakiti hati guru….
aku tidak akan menyakiti hati teman….
aku tidak akan menyakiti hati orang lain….
aku tidak akan melakukan tipu daya….
aku akan penuhi semua hutangku, janjiku, ….
aku akan bertaubat dan tidak akan melakukan maksiat lagi….
Tapi …..aku sudah di alam barzakh ini..., dan tidak
dapat melakukan itu semua......

Kini…tinggal menunggu…. pengadilan….di hari akhir nanti…..


dari: haji-umroh.com

Ajal

HARIKU TELAH TIBA…..
( Ajalku Telah Menjemput )

Hariku telah tiba….

Selamat tinggal semua…….

Saat ini semua sunyi……,begitu sunyi……

Tidak ada lagi…. arti harta…………
Tidak ada lagi.…arti jabatan………
Tidak ada lagi….arti keangkuhan…….
Tidak ada lagi…. arti kesenangan duniawi…….

ya ALLAH…..
Andai….aku diperbolehkan kembali lagi ke
dunia……aku akan …..

Mengikuti….. perintah-MU
dan menjauhi larangan-MU ya ALLAH ……

aku akan rajin beribadah....
aku tidak akan menyakiti hati kedua orang tua….
aku tidak akan menyakiti hati guru….
aku tidak akan menyakiti hati teman….
aku tidak akan menyakiti hati orang lain….
aku tidak akan melakukan tipu daya….
aku akan penuhi semua hutangku, janjiku, ….
aku akan bertaubat dan tidak akan melakukan maksiat lagi….
Tapi …..aku sudah di alam barzakh ini..., dan tidak
dapat melakukan itu semua......

Kini…tinggal menunggu…. pengadilan….di hari akhir nanti…..



menganbil dari : haji-umroh.com